Senin, 18 November 2019

Tak Direstui

*Tak Direstui*

Berbuah lara mengembang luka
Hati digenangi gundah gulana
Tuhan seolah tak mengindahkan pinta
Menggantung doaku di tengah gelimang asa

Tak penuh kemungkinan untuk bersama
Restu orang tua menjadi palu pematah
Menikam lamar dengan tolak membahana
Mengharap renggang menunggu pisah

Entah dengan cara apa lagi harus kupertahan cinta
Aku berjuang namun tak pernah dihiraukannya
Diri ini hanya tinggal nama
Sebab keberadaan yang tak pernah dibaca

Sedih menggempur
Melebur bahagia yang tumbuh subur
Ragaku perlahan tersungkur
Tercebur dalam jurang kepedihan yang tak lagi terukur

Ada pria lain yang lebih masyhur
Tidak sepertiku yang hanya memiliki doa berlumur
Mengulur tangan pada sang Pemilik Luhur
Di garis lara yang tak pernah meluntur

Mungkin ini sudah takdirku
Aku yang tak bisa membahagiakanmu
Terdiamku dalam asaku
Yang hanya bisa mencintaimu

Wajar orangtuamu menginginkanku pergi
Mereka ingin kamu bahagia
Mereka ingin kamu bersamanya
Aku pergi dan tak kan di hatimu lagi

Aku sadar, apa dan siapa diriku
Jika restu tak dapat kau ucap merdu
Maka izinkan aku untuk merindu
Biarkan doaku memeluk putrimu di sepertiga malam yang kelabu

Hanya itu yang bisa kulakukan setelah ini
Memohon kebahagiaan untuk putrimu yang telah bersuami
Walau kecewa tak dapat kupungkiri
Putrimu tetaplah ratu di ruang hati
Ia tidak akan pernah terganti
Sampai maut membawa sukmaku menghadap Ilahi

*Note*
“Jika tak dapat restu dari calon mertua, berdoalah. Dan jika masih tak direstui, cobalah bersandar diri. Tanyakan pada dirimu sendiri, Apa dan siapa Aku ini?”

*Berandal_Aksara*
*Surabaya 20-09-18*
*Revisi 21-08-2019*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manunggal Ing Roso

 MANUNGGAL ING ROSO Karya: Urip Iku Urup Mendaki puncak sepi, tapakan jiwa dari bising resah menjamah Di dataran rendah, kumuh batin ber...